Di masa depan yang tidak terlalu jauh, dunia adalah tempat yang sangat berbeda. Kota -kota yang dulu ramai telah diubah menjadi lanskap dystopian, di mana lampu neon dan keajaiban techno berkuasa. Salah satu kota seperti itu adalah Tokyo77, kota metropolitan yang telah menjadi simbol dari tatanan dunia baru.
Tokyo77 adalah kota yang tidak seperti yang lain, tempat di mana batas antara kenyataan dan fantasi kabur, dan di mana garis antara manusia dan mesin hampir tidak dapat dibedakan. Kota ini adalah labirin gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, jalan-jalan neon, dan pasar yang ramai, semuanya diatur dengan latar belakang senja abadi.
Kota ini adalah panci budaya yang melebur, dengan orang -orang dari seluruh penjuru dunia berbondong -bondong ke jalan -jalannya untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Tetapi di bawah fasad yang berkilauan terletak perut yang gelap, di mana kejahatan dan korupsi merajalela, dan di mana beberapa yang kuat mengendalikan nasib banyak orang.
Terlepas dari kekurangannya, Tokyo77 adalah tempat yang luar biasa dan kagum. Kota ini adalah pusat inovasi teknologi, di mana kemajuan terbaru dalam robotika, cybernetics, dan kecerdasan buatan dipajang. Jalan-jalan dipenuhi dengan android dan cyborg, mata neon-terang mereka bersinar dalam kegelapan, berfungsi sebagai pengingat kehausan kota yang tak pernah puas akan kemajuan.
Tapi bukan hanya teknologi yang membedakan Tokyo77. Kota ini juga merupakan surga bagi para seniman, musisi, dan kreatif dari semua jenis, yang berbondong -bondong ke jalan -jalannya untuk mencari inspirasi. Adegan kehidupan malam kota yang semarak adalah bukti semangat kreatifnya, dengan klub dan bar berdenyut dengan ketukan musik elektronik dan cahaya lampu neon.
Tetapi untuk semua keajaibannya, Tokyo77 adalah kota di tepi jurang. Kesenjangan antara yang kaya dan not-not tumbuh lebih luas dari hari ke hari, dan kedamaian kota yang rapuh terancam oleh momok kekerasan dan kerusuhan yang selalu ada.
Ketika matahari terbenam di Tokyo77, melemparkan lampu neon ke dalam kegelapan, satu hal yang jelas: Dreamland dystopian ini adalah tempat kontradiksi, di mana garis antara utopia dan distopia kabur, dan di mana masa depan menakutkan dan menggembirakan. Dan bagi mereka yang menyebutnya rumah, Tokyo77 adalah kota yang tidak seperti yang lain, tempat di mana mimpi dan mimpi buruk bertabrakan dalam kaleidoskop lampu neon dan keajaiban techno.